sejarah huruf hanacaraka ada di lereng semeru

sejarah huruf hanacaraka ada di lereng semeru

Dan masih mengulas lagi soal daerah lereng semeru ya kawan.
Karena sebenarnya memang daerah lereng semeru memang sangat luas yang bisa meliputi 4 kabupaten ,dan saya sendiri berada di daerah malang selatan atau lebih tepatnya di dampit yang kalau di sisir pagi bisa tampak gunung semeru dari sisi selatan nya.

view sunrise gunung semeru
sunrise view semeru

Kembali ke judul nya
sejarah huruf hanacaraka di lereng semeru

Di bagian selatan gunung semeru terdapat lereng lereng perbukitan yang panjang ,dan salah satu dari lereng perbukitan tersebut masuk di kecamatan wajak malang selatan.

Ada 2 buah makam keramat di sana yang satu membujur ke arah timur barat satunya membujur ke arah utara selatan.
Makam 2 orang tersebut di ketahui adalah 2 murid kesayangan ajisaka..

Nah sebelum melanjutkan cerita ke dua makam kramat tersebut tidak ada salah nya kalau kita mengenal dulu sosok ajisaka.

sejarah singkat ajisaka

Ajisaka adalah seorang ulama yang konon berasal dari bumi majeti atau kabarnya juga dari jambu dwipa yang di artikan di daratan india., Beliau menginjakkan kaki di tanah jawa bersama muridnya di daerah jawatengah atau tepatnya di daerah grobokan jawa tengah ,
Di sana ajisaka menitipkan sebuah pusaka kepada muridnya yaitu mbah seco atau mbah setyo dan di suruh menyimpan di daerah lereng gunung,dan berpesan agar pusaka tersebut jangan sampai di ambil orang lain kecuali ajisaka sendiri.
Maka berangkatlah mbah setyo ini ke lereng semeru bagian selatan dan menetap di sana .
Di lereng semeru tersebut sekarang ada kampung di atas perbukitan hutan pinus yang di namakan kampung keramat.

Dalam versi umum dua orang murid ajisaka ini di namakan dora dan sembada

kampung kramat lereng semeru
Kampung keramat di lereng semeru

Kembali ke ajisaka ya kawan ..
Ajisaka akhirnya bertemu dengan dewata cengkar salah satu raja di medang kamulan jawa tengah yang konon terkenal lalim dan suka memakan manusia .
Di ceritakan kalau ajisaka bertarung dengan dewata cengkar di sana yang ceritanya sebelum bertarung ajisaka meminta sebidang tanah yang luasnya seikat sorban,
Tentu saja dewata cengkar setuju dengan hal kecil tersebut lalu dia menarik sorban ajisaka dan karena sorban nya sangat panjang sampai prabu dewata cengkar terjatuh di tebing laut samudra hindia ,
Konon kabarnya dewata cengkar menjadi bajul putih atau buaya putih .
pada akhirnya ajisaka menjadi raja di kerajaan medang kemulan.
Di ceritakan kalau kerajaan medang kamulan yang ada di jawatengah setelah di pegang oleh raja ajisaka menjadi makmur rakyat pun gak resah karena dulunya sering di jadikan santapan sang raja.

Dan setelah lama menjadi raja medang kemulan barulah ajisaka teringat kalau dia punya murid yang di amanahkan pusaka ke lereng semeru tersebut.
Maka di utuslah murid ajisaka lagi mbah setuhu untuk mengambil pusaka yang ada di mbah seco atau mbah setyo.

Maka berangkatlah mbah setuhu ini menemui mbah seco yang ada di lereng semeru bagian selatan atau tepatnya di kampung keramat kecamatan wajak malang selatan..
Dan tentunya perjalanan yang sangat jauh ya kalau di lihat pada masa sekarang dari jawa tengah ke jawatimur .

Pertemuan kedua murid ajisaka ini akhirnya saling berdebat dan bertarung karena sama sama berpegang pada amanahnya masing masing.
mbah seco yang berpegang pada amanah ajisaka karena pusaka itu harus di ambil ajisaka sendiri..sedangkan mbah setuhu berpegang pada amanah karena di suruh ajisaka mengambil pusaka tersebut.
Karena sama sama sakti atau digdayanya maka kedua orang murid ajisaka tersebut meninggal..dan di makamkan di tempat robohnya jasad kedua murid tersebut ..tepatnya di atas nya kampung kramat
makam keramat kedua murid ajisaka
Lokasi makam keramat kedua murid ajisaka

Nah setelah lama sekali menunggu utusan ajisaka mbah setuhu atau sembodo yang mengambil pusaka gak kembali ,maka di putuskanlah untuk menyusul utusan tersebut ke lereng semeru dan kaget bercampur sedih karena kedua murid kesayangan tersebut telah membujur kaku menjadi mayat.

Dari sinilah ajisaka pun membuat tulisan aksara jawa yang sebenarnya kisah dari dua utusan yang meninggal tersebut.

berikut tulisan jawa hanacaraka beserta artinya
  • Hana caraka Ada dua utusan
  • data sawala Yang saling berselisih
  • padha jayanya (Mereka) sama jayanya (dalam perkelahian)
  • maga bathanga Inilah mayat (mereka).
secara rinci:
  • hana / ana = ada
  • caraka = utusan (arti sesungguhnya, 'orang kepercayaan')
  • data = punya
  • sawala = perbedaan (perselisihan)
  • padha = sama
  • jayanya = 'kekuatannya' atau 'kedigjayaannya', 'jaya' dapat berarti 'kejayaan'
  • maga = 'inilah'
  • bathanga = mayatnya
Dan sekarang coba lihat dari sisi makam dua murid ajisaka mbah seco setuhu atau di kenal umum dora sembodo ini.
makam murid ajisaka mbah seco atau mbah setyo atau dora
makam murid ajisaka mbah seco atau mbah setyo atau dora
Kalau di lihat dari tulisan makam yang masih huruf jawa besar kemungkinan inilah makam mbah seco yang pertama kali membawa pusaka di lereng semeru atau utusan pertama ajisaka.
makam tersebut agak berbeda dengan makam muslim seperti umum nya yaitu membujur ke timur barat.dan kemungkinan juga belum muslim .

makam murid ajisaka mbah setuhu
makam murid ajisaka mbah setuhu atau di kenal sembodo

Dan kalau di teliti dari model tulisan di makam adalah huruf arab,kemungkinan besar makam ini adalah utusan ajisaka yang kedua atau yang di utus mengambil pusaka ke lereng semeru.
Nah itulah cerita tentang sejarah huruf jawa hanacaraka yang lahir dari dua utusan ajisaka ini..
Oh ya aji saka berada di tanah jawa menurut wikipedia ada di tahun 78 masehi.
Lalu pertanyaanya

apakah benar ajisaka lah pembawa peradaban di tanah jawa??
Ajisaka sendiri pernah berjasa membuat kalender jawa atau kalender saka pertama kali.
ada cerita kalau ajisaka waktu pertama kali menginjakkan kaki di tanah jawa ,
Jawa masih jawawut namun kalau di telisik lagi pertama kali dia menginjakkan kaki ada di grobokan jawa tengah yang keadaannya memang masih hutan semak 2 liar padahal kalau di teliti lagi sudah ada kan kerajaan waktu itu di jawa tengah yang di pegang oleh prabu dewata cengkar itu artinya sudah ada peradaban dari masyarakat kalau ada kerajaan nya di daerah tersebut.
Prabu dewata cengkar sendiri adalah anak dari raja galuh jawa barat yang kalau gak salah anak kedua yang memang karena dia gemar memakan manusia maka dewata cengkar sendiri di usir dari kerajaan galuh..
Dari pengusiaran tersebut dewata cengkar malah bisa membuat kerajaan baru di jawa tengah atau di kenal kerajaan medang kemulan.

Jadi kesimpulan ajisaka membawa peradaban di jawa masih lemah karena sebelum adanya ajisaka masuk kejawa..jawa sendiri sudah berdiri kerajaan kerajaan bahkan jauh sebelum ajisaka ke tanah jawa.
Ok kawan saya sudahi dulu cerita tentang lahirnya huruf hanacaraka di lereng semeru ,
Saya sendiri pernah membuat video di youtube gowes ke kampung kramat
Sekian posting dari saya
Mohon maaf kalau banyak kesalahan dalam penulisan kata kata.
Wassalam
Latest
Previous
Next Post »
0 Komentar